Berdasarkan data dari Kementrian Koperasi dan UKM di bulan Juni 2022, terdapat sekitar 17 juta UKM yang sudah ada dalam ekosistem digital. Jumlah ini mencakup sekitar 29% dari kesuluruhan jumlah UKM yang telah mencapai 65 juta unit usaha. Jumlah ini banyak didorong oleh situasi kala pandemi, dimana banyak kegiatan jual-beli terjadi dari rumah. Mengingat besarnya pengaruh UKM terhadap perekonomian Indonesia, tentunya akan semakin baik apabila UKM dapat memanfaatkan wadah dan ekosistem digital yang ada untuk meningkatkan bisnisnya.
Transformasi digital dalam UKM juga diniliai sebagai salah satu tantangan utama bagi usaha-usaha ini untuk berkembang lebih jauh. Dari sisi UKM, juga terdapat tantangan tersendiri untuk melakukan transformasi digital. Ini dibuktikan dengan hanya sekitar 15% UKM yang sukses dalam bisnis digital.
Pemahaman dan pengetahuan mengenai wadah bisnis digital serta perangkat-perangkat yang dibutuhkan menjadi tantangan di awal dan utama bagi para pelaku UKM. Ketakutan akan kerumitan teknologi ternyata membuat banyak UMKM enggan untuk masuk ke wadah bisnis digital. Dalam menghadapi tantangan ini, pelaku UKM dapat mencari kelas pengenalan ataupun workshop yang menjelaskan penggunaan wadah bisnis digital dengan baik dan benar. Banyak kelas-kelas pengenalan yang bahkan diwadahi oleh perusahaan teknologi dan kerjasama dengan pemerintah. Salah satunya adalah kerjasama Google dengan Kemenkop dan UKM, untuk melakukan pelatihan di beberapa provinsi di Indonesia.
Selanjutnya, mengutip dari Tirto.id, menurut Monica Vionna, Head of Marketing Growth Shopee Indonesia, banyak UKM binaan mereka yang tidak tahu bagaimana cara mendeskripsikan produk dengan baik, padahal ini adalah salah satu cara untuk membuat pelanggan tertarik untuk membeli. Maka, tantangan berikutnya yang datang setelah pemahaman wadah bisnis digital adalah, digital marketing. Bagaimana cara sebuah bisnis dapat menarik pembeli. Digital marketing tidak hanya dapat membantu UKM menarik pembeli, namun juga bagaimana UKM membentuk brand, menjangkau lebih banyak pelanggan, serta mengembangkan bisnis.
Tahap selanjutnya dalam transformasi digital UKM, adalah bagaimana mindset berbisnis dalam wadah digital bisa diimplementasi dalam operasional UKM. Terutama bagi UKM yang sudah memiliki karyawan. Dua aspek utama operasional yang dapat dibantu dengan tekonologi dalam UKM adalah manajemen, dan juga bisnis. Maka, literasi digital menjadi hal penting bagi karyawan yang bekerja di bisnis UKM. Misalnya untuk penggunaan aplikasi pencatatan keuangan, aplikasi e-commerce dan media sosial, sampai penggunaan aplikasi desain untuk keperluan marketing. Pada tahap ini, pemilik UKM diharapkan memiliki kemampuan untuk menyampaikan pembelajaran ataupun training sederhana bagi karyawan mengenai literasi digital.
Terdapat tantangan-tantangan utama yang harus diperhatikan oleh pemilik UKM ketika melakukan transisi digital. Memanfaatkan berbagai program yang tidak hanya disediakan berbagai instansi pemerintah, tapi juga berbagai wadah bisnis digital. Selain pemahaman akan tantangan dan strategi, pemngetahuan akan berbagai wadah bantuan yang dikhususkan bagi UKM, dapat membantu UKM dalam meningkatkan dan mengembangkan bisnisnya lebih baik.