Dalam perjalanannya, sebuah bisnis banyak menghadapi tantangan di setiap tahapan perkembangannya. Mengetahui tantangan di setiap tahapan perkembangan bisnis ataupun tantangan yang spesifik dihadapi UKM, dapat membantu pemilik UKM untuk mempersiapkan berbagai strategi agar usaha tetap berjalan. Strategi ini tidak hanya dilakukan untuk bertahan, tapi juga dapat dilakukan untuk mengembangkan usaha. Mari kita lihat beberapa tantangan dan strategi pengembangan yang dapat dilakukan oleh UKM.
Tantangan dan strategi bisnis UKM
Banyak sumber yang menyebutkan bahwa akses terhadap pendanaan adalah tantangan terbesar usaha kecil-menengah. Terutama dalam mencari pendanaan dengan bunga rendah. Dengan peran dan pengaruh besar UKM terhadap perekonomian, pemerintah banyak mengadakan program pengembangan UKM yang salah satu strateginya adalah dengan memberikan akses kepada pendanaan. Beberapa diantaranya adalah program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Kementrian Keuangan, dan program Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) dari Kementrian Koperasi dan UKM. Banyak juga Bank milik negara maupun swasta yang memiliki program pendanaan untuk UKM.
Ada beberapa strategi yang dapat dilakukan sejak dini oleh pemilik UKM dalam mengelola pendanaan yang terbatas. Pertama, hindari kredit mahal, ini akan membuat kewajiban keuangan anda bertambah di masa depan, apalagi Ketika bisnis anda masih berkembang. Kedua, adalah dengan memisahkan keuangan pribadi dengan usaha. Hal ini dapat mencegah dana bisnis digunakan untuk keperluan personal. Ketiga, dengan disiplin melakukan pencatatan keuangan. Akan lebih baik apabila pencatatan dilakukan secara digital/otomatis agar mengurangi kesalahan.
Tantangan terbesar kedua adalah integrasi usaha dengan teknologi atau dunia digital. Namun, dari 64 juta jumlah UKM di Indonesia, hanya sekitar 15 juta UKM yang sudah berada di ekosistem digital. Fokus dalam pengenalan dan pendampingan penggunaan teknologi menjadi hal yang krusial bagi UKM untuk terus bertahan dan berkembang. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan UKM untuk mulai memanfaatkan teknologi. Pertama, pemilik usaha bisa memasukkan lokasi usahanya dalam platform map / search engine untuk memudahkan calon pelanggan menemukan lokasi usaha. Kedua, adalah dengan mempelajari wadah penjualan online, untuk mempermudah akses calon pelanggan kepada produk yang dijual.
Salah satu contoh usaha yang dapat memanfaatkan teknologi diceritakan oleh salah satu artikel di CNBC Indonesia. Artikel tersebut menceritakan dua pemilik UKM yang langsung memanfaatkan servis Grab, yang pada saat itu baru masuk ke kota Tarakan. Kedua usaha ini kemudian berkembang karena kemudahan akses dan informasi oleh teknologi.
Ketika UKM sudah mulai berkembang, dimana penjualan meningkat, dan permintaan dari pelanggan juga meningkat, maka sebuah usaha sudah harus memberikan perhatian kepada aspek manajerial dalam bisnisnya. Salah satu tantangan UKM yang sudah berkembang salah satunya adalah manajemen SDM. Dua hal penting yang dapat diperhatikan dalam manajemen SDM adalah mengenai operasional SDM seperti absen, waktu bekerja, izin. Kedua, tentunya adalah pengupahan yang sesuai dengan kententuan yang ada. Kedua, tuntutan bagi UKM untuk melakukan digitalisasi, maka SDM yang bekerja juga harus memiliki kemampuan yang dapat mendukung proses digitalisasi ini.
Dalam menjalankan bisnis, pimilik UKM harus mengetahui tantangan di setiap tahapan bisnis untuk dapat membangun strategi yang dapat membantu bisnis tetap berjalan, dan juga untuk melakukan antisipasi strategi pada tahapan maupun perkembangan bisnis selanjutnya.