Sudah tidak asing lagi bagi kita fakta bahwa kehidupan sehari-hari kita dibantu dan didukung oleh berbagai usaha atau bisnis yang ada di sekitar kita. Mulai dari membeli kebutuhan sembako di toko kelontong terdekat, membeli sayur di pasar, hingga membeli makanan via aplikasi. Toko kelontong, penjual sayur di pasar, hingga perusahaan penyedia aplikasi, merupakan bentuk bisnis dan usaha yang ada di sekitar kita. Di Indonesia sendiri, kategori bisnis dan usaha yang paling besar adalah UMKM, yang jumlahnya mencapai 65,47 juta unit pada tahun 2019 berdasarkan data dari Kementrian Koperasi dan UKM.
Jumlah yang besar ini membuat usaha dalam kategori UMKM mendominasi total jumlah bisnis dan usaha di Indonesia sebanyak 99,99%. Sementara usaha berskala besar di Indonesia hanya terdiri dari 5.637 unit, atau hanya sekitar 0,01% dari jumlah kesuluruhan di Indonesia. UMKM mempengaruhi penyerapan tenaga kerja di Indonesia, dimana lebih dari 90% tenaga kerja diserap oleh UMKM. Dominasi ini membuat UMKM menjadi salah satu kunci penting dalam perekonomian Indonesia.
Namun, ada dua tantangan besar yang dihadapi oleh UMKM. Pertama adalah akses untuk pembiayaan. Banyak UMKM yang kesulitan mendapatkan pembiayaan, atau harus membayar bunga yang cukup besar. Hal tersebut menjadi penghambat yang signifikan dalam pengembangan usaha. Maka, pemerintah banyak meluncurkan program yang bertujuan untuk memberikan akses kepada pinjaman atau pendanaan bagi UMKM seperti program Kredit Usaha Rakyat atau KUR.
Tantangan kedua adalah transformasi digital, dimana banyak UMKM yang lebih mungkin bertahan atau bahkan berkembang dengan fokus ke penjualan melalui platform digital. Sayangnya, 75% UMKM belum menjalani bisnis secara digital. Hal ini dapat diatasi dengan peningkatan kapabilitas pelaku usaha serta tenaga kerja, agar lebih fasih dan familiar dengan penggunaan berbagai alat digital yang dapat mendukung usaha.
Sebagai penopang ekonomi di Indonesia, masih banyak aspek yang dapat ditingkatkan dan dikembangkan oleh pelaku UMKM. Dengan semakin mudahnya akses terhadap berbagai informasi dan pengetahuan, diharapkan pelaku UMKM dapat bergerak lebih aktif dalam meningkatkan kapabilitas usahanya supaya berkembang, dan dapat berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia.